top of page

Welcome To

Parent's Corner

Sebaiknya pada usia berapa anak mulai belajar musik ?

Pada dasarnya setiap orang secara natural telah mempelajari musik sejak usia dini, sejak pendengaran terbentuk pada saat bayi dilahirkan. Musik adalah hal yang sehari-hari kita dengar, mulai dari yang paling sederhana seperti bunyi ketukan pintu, bunyi bel rumah, bunyi percikan air, bunyi klakson mobil, semua itu merupakan nada-nada yang tanpa kita sadari telah kita pelajari sejak bayi. Anak-anak mengenali perbedaan intonasi ayah ibunya saat berbicara, ayah menaikkan intonasi ketika marah, atau ketika suara ibu menyanyikan lagu pengantar tidur. Tidak mengherankan apabila musik dapat dipergunakan dalam segala bentuk oleh orang tua, guru, perawat, terapis untuk mebantu semua problem yang ada.

 

A seed needs time and stimulation.

Kami menemukan sebuah fakta yang sangat menarik, ketika kita mendengar anak-anak kecil dari negara yang lain misalnya Jepang, berkomunikasi menggunakan bahasa mereka, bisa bersahut-sahutan, saling menimpali dan tertawa, tanpa kita dapat mengerti kata-kata apa yang mereka ucapkan. Selain itu kita juga mendengar anak-anak berbahasa Mandarin, berbahasa Arab dan masih banyak lagi. Faktanya adalah, semua anak di seluruh bangsa dapat berbicara dengan bahasa mereka masing-masing dengan baik, dan ini berlaku untuk semua anak, bukan hanya untuk mereka yang berbakat atau mempunyai talenta. Hal ini menunjukkan bahwa dengan mendengar dan berlatih suatu pengetahuan dapat ditanamkan. Dan untuk itu diperlukan waktu dan stimulasi yang benar.

 

Pada usia 3 tahun, seorang anak telah siap baik secara fisik, mental dan emosional untuk mulai belajar musik. Pada usia tersebut, mereka telah dapat memberikan respon dan daya tangkap yang baik dan telah siap untuk dibentuk. Belajar musik dengan materi dan cara yang benar, menstimulasi gerak refleks dan menyeimbangkan perkembangan otak kiri dan kanan.

 

A tiny child responds to a familiar song.

Murid terkecil kami berusia 2 tahun 3 bulan, ketika pertama kali mengikuti kursus musik dia bahkan tidak memberikan respon apa-apa terhadap segala sesuatu yang kami katakan atau ajarkan. Setiap pertemuan kami memutar lagu baru dan gerakan-gerakan yang harus diikuti. Setelah beberapa kali pertemuan, kami mendapati bahwa mereka mengenali lagu tersebut, dan ketika lagu tersebut dibunyikan mata mereka meberikan respon, mereka tersenyum tanda bahwa mereka mengenali lagu tersebut, hal ini membuktikan bahwa segala sesuatu yang dilihat dan didengar secara intens, tertanam dalam ingatan anak-anak.

 

Apa yang menyebabkan perkembangan bermain musik tiap anak berbeda-beda?

Dalam bermain musik banyak hal yang harus dipenuhi oleh seorang anak, antara lain :

1. Gerak refleks dan koordinasi yang baik ( hand-eye coordination )

2. Konsentrasi ( fokus dalam kurun waktu tertentu )

3. Logika

4. Kooperatif

5. Sense of music

6. Konsistensi kehadiran

 

Masing-masing anak berbeda satu sama lain, ada anak yang memiliki refleks yang kurang baik, ada yang sulit konsentrasi meskipun dalam jangka waktu yang singkat, ada juga yang kurang kooperatif. Hal-hal ini menyebabkan terhambatnya proses belajar musik. Pengajar akan memperbaiki bagian mana yang kurang baik dari 6 point di atas, sehingga bisa menghasilkan sebuah lagu. Proses inilah yang membedakan satu anak dengan yang lainnya, karena satu anak mungkin point 1 dan 3 saja yang kurang baik, namun anak yang lain memiliki lebih banyak kekurangan misalnya point 1,2,3,4.

 

Selain itu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah konsistensi kehadiran. Murid yang hadir tiap minggu secara konsisten dalam jangka waktu yang panjang, secara umum memiliki perkembangan yang lebih baik dibandingkan dengan murid yang sering tidak hadir.

Jadi tunggu apa lagi? Segera daftarkan Anak Anda di Camelodia.

 

bottom of page